Pengertian Intelegensi dan Tipe-Tipe Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan berpikir individu untuk belajar dari
pengawasan, mengeluarkan pendapat dengan baik, dan untuk mengatasi tuntutan
hidup sehari-hari.
Menurut Galton, intelegensi
adalah sebuah faktor umum yang menjadi dasar untuk suatu kemampuan spesifik
dimana setiap kita memilikinya. Beberapa psikolog lain percaya bahwa kecerdasan
bukanlah faktor tunggal melainkan kumpulan dari beberapa kemampuan spesifik
yang terpisah.
Howard Gardner menyatakan bahwa
ada 8 tipe intelegensi, yakni:
✿ Keahlian verbal :
kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan
makna
✿ Keahlian matematika :
kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika
✿ Keahlian spasial :
kemampuan untuk berpikir 3 dimensi
✿ Keahlian
tubuh-kinestetik : kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas
dalam hal-hal fisik
✿ Keahlian musik :
sensitif terhadap nada, melodi, irama dan suara
✿ Keahlian intrapersonal
: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata
kehidupan diri sendiri secara
efektif
✿ Keahlian intepersonal :
kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara
efektif dengan orang lain
✿ Keahlian naturalis :
kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan
memahami sistem alam dan sistem
buatan manusia
Dasar Biologis Intelegensi
Umum
Akhir-akhir ini banyak sekali
bahsan tentang intelegensi umum atau yang sering disebut g. Sebuah teori menyatakan bahwa seseorang dengan tingkat g yang
tinggi memiliki kemampuan yang lebih besar untuk membentuk hubungan-hubungan
antara akson dan dendrit di otak, sehingga ketika distimulasi oleh lingkungan,
orang-orang yang memiliki tingkat g
yang tinggi akan lebih mudah membentuk hubungan-hubungan saraf yang baru
dibandingkan dengan orang lain.
Kemampuan untuk membentuk
hubungan saraf diperkirakan terbentuk dalam dua cara, yaitu :
1. Kemampuan yang lebih baik untuk membentuk hubungan saraf sehingga seseorang
dengan tingkat g yang tinggi,
mempunyai kemampuan belajar lebih baik dari pengalaman
2. Hubungan yang lebih baik antar saraf sehingga otak dapat memproses
informasi lebih cepat
Komponen Kognitif
Intelegensi tingkah Laku
Menurut Robert Stenberg dalam
percobaannya, langkah-langkah kognitif yang harus dilalui seseorang dalam
menyelesaikan masalah, yaitu :
♣ Mengumpulkan
informasi-informasi yang relevan tentang masalah yang akan
dibahas
♣ Menyimpulkan hubungan-hubungan dari faktor penyebab masalah
♣ Membentuk atau mengidentifikasi konsep yang relevan pada setiap elemen
♣ Menerapkan identifikasi hubungan
♣ Membandingkan alternatif jawaban
♣ Merespon dengan jawaban
Fluid Intelegensi dan Crystallized Intelegensi
Fluid
Intelegensi adalah kemampuan untuk mempelajari atau menciptakan strategi baru
untuk menyelesaikan masalah baru. Crystallized Intelegensi adalah kemampuan
untuk menggunakan informasi keahlian yang baru dipelajari untuk menyelesaikan
masalah yang sudah ada.
Pengukuran Intelegensi : Test IQ
Pengukuran intelegensi juga menggunakan konsep intelegensi baik dalam
penelitian maupun pelatihan klinis. Orang yang pertama kali mengembangkan
pengukuran intelegensi adalah Alfred Binet. Pada tahun 1904, Menteri Pendidikan
Perancis menyuruh psikolog Alfred Binet menyusun metode guna mengidentifikasi
anak-anak yang tidak mampu belajar di sekolah. Oleh karena itu, Binet dan
mahasiswanya, Theophile Simon, menyusun tes intelegensi yang disebut skala 1905
yang mana tes tersebut terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk
menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desai berdasarkan ingatan
dan mendefinisikan konsep abstrak. Konsep yang dikembangkannya :
Mental Age (MA) → usia
mental : level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan perkembangan
lain.
Tes-tes
yang sama juga dikembangkan oleh David Wechsler, yang dikenal sebagai Weschler Intelligence Scale for Children,
atau WISC-III, dan Weschler Adult Intelligence Scale, atau WAIS-R.
Karakteristik Tes Inteligensi Yang Baik
1. Standardisasi
Karena tes inteligensi dibuat
untuk membandingkan kemampuan antara orang yang satu dengan yang lain, maka tes
harus diberikan dengan cara yang sama pada setiap
orang.
2. Norma
Standar (dibuat suatu skor dari
sekelompok orang) yang digunakan sebagai dasar perbandingan skor pada sebuah
tes.
3. Objektivitas
Tes intelegensi harus
terkonstruksi sehingga tidak ada/hanya sedikit kebingungan dalam memilih
jawaban yang benar pada setiap tes.
4. Reliabilitas
Kemampuan seorang testi untuk
menghasilkan skor yang sama jika dilakukan pada waktu yang berbeda atau oleh
tester yang berbeda.
5. Validitas
Keberadaan pengukur tes diakui
untuk mengukur.
Tacit Intelligence
Tacit Intelligence merupakan
kemampuan dan keahlian seseorang untuk menghdapai masalah sehari-hari yang
biasanya tidak dipelajari di sekolah. Contohnya, jika tes inteligensi diberikan
kepada orang dewasa yang ada di kota besar, maka skornya tidak berguna untuk
memprediksi siapa yang pandai memancing, bercocok tanam, menggambar dengan cat
air, mengambil foto, dll.
Perbedaan Kecerdasan
Individu : Faktor-Faktor Sumbangan
Kenapa seseorang lebih cerdas
daripada orang yang lain? Setelah beberapa tahun diteliti, sekarang jelas baik
hereditas maupun lingkungan berkombinasi untuk menentukan tingkat inteligensi
kita.
Pentingnya Tes
Inteligensi Pada Masyarakat Modern
Ada 3 alasan utama kenapa
inteligensi dapat memprediksi apa yang dapat kita lakukan dalam pekerjaan :
- Beberapa
pekerjaan hanya tersedia untuk orang-orang tamatan universitas dan
orang-orang dengan inteligensi yang lebih tinggi dan menyelesaikan
program-program yang diakui.
- Waktu
yang dibutuhkan lebih sedikit untuk melatih orang yang berinteligensi
tinggi daripada orang berinteligensi rendah untuk pekerjaan yang
membutuhkan kemampuan dan keahlian yang tinggi.
- Orang
yang berinteligensi tinggi lebih mampu mengahadapi pekerjaan yang rumit
terutama dalam mengambil keputusan dalam situasi yang berubah dan
memerlukan kemampuan yang terbaru.
Apakah Seseorang Dapat
Menjadi Lebih Pintar
Ada 4 penjelasan kenapa
inteligensi naik pada generasi-generasi berikutnya, yaitu :
- Di waktu
yang sama ketika inteligensi meningkat, maka nutrisi dan kesehatan juga
mengalami perbaikan.
- Peningkatan
tingkat pendidikan juga meningkatkan tes inteligensi
- Anak-anak
yang lahir pada akhir abad 19 distimulasi dan dipengaruhi oleh lingkungan
yang kompleks yang tidak dikenal pada tahun1930
- Peningkatan
tes inteligensi terjadi selam periode waktu dimana perubahan besa terjadi
dalam kehidupan orang-orang yang lebih beraneka ragam.
Perbedaan Inteligensi dan
Keberhasilan menurut Ras-Etnis : Jurang Pemisah
Meningkatnya skor kecerdasan
rata-rata dan tes akademik pada suatu etnis mungkin disebabkan beberapa faktor,
antara lain lingkungan , perubahan dalam nutrisi dan kesehatan menjadi lebih
baik, dan jumlah dari anggota keluarga yang menjadi lebih sedikit.
The Bell Curve :
Implikasi Kebijakan Perbedaan-Perbedaan Kecerdasan
The Bell Curve dipublikasikan
oleh Richard Herrstein dan Charles Murray. Mereka meneliti kecerdasan dan
kesuksesan karir dan mendiskusikan apa yang menjadi implikasinya tehadap
kepentingan umum. Mereka mengatakan kelompok di Amerika Utara sedang mengarah ke
“metro crazy” dimana adanya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan
pekerjaan baik yang disesuaikan dengan kemampuan sesorang (dulu hanya di
lingkup orang-orang yang berkuasa atau dari golongan etnis tertentu). Mereka
juga berpendapat apabila masyarakat menciptakan suatu lingkungan dengan
kemampuan intelektual yang sama, maka yang akan memberi pengaruh lain adalah
gen yang ada pada setiap anak. Mereka berpendapat bahwa keluarga dengan status
ekonomi rendah (memiliki gen-gen inteligensi inferior) memiliki lebih banyk
anak daripada keluarga-keluarga kaya (memiliki gen-gen inteligensi superior).
Perbedaan Yang Besar
Dalam Inteligensi : Mental Retardation dan Giftedness
Tes Inteligensi merupakan salah
satu cara untuk mengetahui mental retardasi. Untuk dikatakan menderita mental
retardasi, maka sesorang harus memiliki IQ yang rendah yang menyebabkan masalah
yang serius di bidang keahlian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Retardasi dapat dihasilkan dari bermacam-macam kondisi antara lain gangguan
genetik, trauma lahir, infeksi ibu, penggunaan alkohol dan obat-obatan
terlarang,dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar