Rabu, 26 Juni 2013

GENDER AND SEXUALITY


Gender and Sexual Orientation
            Sex (jenis kelamin) adalah perbedaan antar pria dan wanita yang didasarkan pada karakteristik biologis. Gender adalah pengalaman menjadi pria atau wanita.
            Identitas gender (gender identity)adalah pengalaman subjektif menjadi seorang pria atau wanita atau pandangan diri seseorang sebagai priatau wanita. Identitas gender adalah bagian kepribadian kita dan komponen pusat dari konsep diri kita. Gender Role menunjuk pada semua perilaku yang berhubungan dengan orang lain tingkat dimana kita “maskulin” atau “feminim” dalam istilah yang didefinisikan oleh budaya kita atau perilaku konsisten dengan menjadi “maskulin” atau “feminim” dan budaya yang diberikan. Peran gender bervariasi dari satu budaya ke buday lain dan menyediakan suatu kumpulan harapan untuk seseorang menurut seks mereka.
            Seksualitas menunjuk pada perilaku yang kita sertakan untuk memperoleh kepuasan seksual dan pada semua perasaan dan kepercayaan yang berjalin dengan perilaku seksual. Orientasi seksual adalah kemungkinan untuk memilih pasangan romantik dan seksual pada seks (jenis kelamin) yang sama atau berbeda.

Gender Identity and Gender Roles
            Identitas gender awal berkembang pada saat bayi. Setelah bayi lahir didefinisikan sebagai pria atau wanita yang didasarkan pada genitalnya. Orangtua memilih mana yang cocok pada gender bayi dan harapan kebudayaan untuk perilaku anak laki-laki atau perempuan. Anak-anak cepat belajar perilaku gender yang diharapkan pada mereka.
            Peran gender adalah perilaku atau karakteristik yang budaya harapkan pada pria atau wanita yang didasarkan pada seks biologis mereka. Perilaku feminim diharapakan pada wanita dan perilaku maskulin diharapakan pada pria.
            Awalnya maskulinitas dan feminitas dianggap sebagai kategori yang berlainan yang dicocokkan dengan seks biologis seseorang. Pandangan terbaru telah dipahami bahwa peran gender sebagai rangkaian kesatuan yang bertingkat dengan orang-orang yang memperlihatkan tingkat maskulinitas dan feminitas yang berbeda. Ada 2 alasan atas perubahan pemikiran mengenai peran gender :
  1. Maskulinitas dan feminitas tidak berlawanan satu sama lain tapi merupakan dua dimensi terpisah.
  2. Pria dan wanita keduanya bisa menjadi maskulin dan feminim. Seserang yang memiliki karakteristik maskulindan feminim disebut androgynous.

Persamaan dan Perbedaan Gender
Ø  Perbedaan Gender dalam Kekuatan Fisik dan Keterampilan
Hanya wanita yang bisa hamil, melahirkan, dan menyusui bayi. Pria memiliki tubuh yang lebih kuatb daripada wanita. Pria dapat melempar objek lebih jauh dan akurat. Pria dan wanita memiliki perbedaan fisik dan reproduktif.
Ø  Perbedaan Gender dalam Kemampuan Kognitif dan Prestasi
Pria dan wanita memiliki perbedaan kemampuan kognitif dan prestasi akademik. Wanita lebih baik daripada pria dalam kemampuan bahasa, memori verbal dan spasial, kecepatan persepsi dan keterampilan motorik yang baik. Pria lebih baik daripada wanita dalam matematika, ilmu pengetahuan alam, dan studi sosial.
Seseorang dengan nilai matematika yang sangat tinggi mewakili hanya seporsi ruang kerja, bahkan dalam bidang ilmiah dan teknik. Wanita cenderung menghubungkan sukses mereka pada kerja keras, sedangkan pria lebih cenderung menghubungkan sukses mereka pada kemampuan intelektual mereka.
Ø  Pebedaan Gender dalam Emosi dengan Perilaku
Pada Wanita
Pada Pria
-          Mengasuh dan Simpatik
-          Suka bergaul dan Ramah
-          Terpercaya dan Terbuka
-          Menggunakan agresi verbal
-          Tidak langsung
-          Gelisah atau Depresi
-          Dapatmenyembunyikan emosi lebih baik
-          Memiliki penghargaan diri yang sedikit lebih rendah
-    Kompetitif dan Dominan
-    Asertif
-    Melakukan banyak jenis kejahatan (khususnya kejahatan seks)
-    Menggunakan agresi fisik yang tidak terprovokasi
-    Memiliki penghargaan diri yang tinggi
Ø  Perbedaan Gender dalam Perkawinan dengan Perilaku Seksual
Wanita lebih cenderung
Pria lebih cenderung
-          Memilih pasangan yang lebih tua
-          Memilih pasangan yang memiliki potensi penghasilan yang tinggi
-          Memilih rekan yang berkarakter baik
-          Merasa lebih terancam oleh ketidaksetiaan emosional
-          Membatasi seks pada rekan yang berpotensi jangka panjang
-          Memilih pasangan yang lebih muda
-          Memilih pasangan yang menarik secara fisik
-          Memilih pasangan yang menarik secara fisik
-          Memilih pasangan denga keterampilan berumah tangga yang baik
-          Merasa lebih terancam oleh ketidaksetiaan seksual
-          Merasa nyaman dengan ide seks secara kebetulan untuk diri mereka
-          Merasa cemburu secara seksual dan mengendalikan rekan mereka.

Asal usul Perbedaan Gender
Ø  Perbedaan Gender dalam Otak
Level estrogen, testosteron, dan hormon seks lainnya selama gestrasi berperan penting dalam penciptaan perbedaan gender dalam otak yang jelas selama masa dewasa. Rata-rata cerebral cortex pria sekitar 10% lebih besar dari wanita dari anak-anak sampai dewasa akhir. Cerebral hemisphere kanan dari kita lebih besar daripada hemisphere kiri pada pria dan wanita selama anak-aak tapi ukuran relatif hemisphere kanan lebih besar pada pria dewasa.
Ada perbedaan gender dalam corpus colosum. Saat dewasa corpus colosum mencapai ukuran yang lebih besar pada wanita daripada pria, mengidentifikasikan integrasi dua hemisphere yang lebih baik pada wanita. Perbedaan gender telah ditemukan dalam aktivitas cortical selama melakukan tugas verbal.
Perbedaan gender dalam daerah subcortical otak. Amygdala ukurannya meningkat lebih cepat pada pria daripada wanita dan lebih besar pada pria dewasa. Hippocampus ukurannya meningkat lebih cepat pada anak perempuan dan lebih besar pada wanita dewasa. Meskipun amygdala dan hippocampus berperan dalam memori dan emosi, amygdala lebih diasosiasikan dengan ekspresi agresi sementara hippocampus berperan penting dalam memori sehari-hari dan dalam hambatan perilaku yang dihukum sebelumnya.
Perbedaan biologis dalam anatomi dan psikologis otak tentu saja dapat menyebabkan perbedaan gender dalam kognisi dan emosi. Perbedaan gender dalam otak bisa merupakan hasil pada perbedaan gender dalam perilaku dan pengalaman.

Ø  Psikologi Evolusioner dan Perbedaan Gender
Charles Darwin mengemukakan bahwa pria dan wanita berbeda dalam penampilan fisik dan perilaku karena tekanan evolusioner masa lalu berbeda pada pria dan wanita.
Teori evolusioner pada perbedaan gender dimana perbedaan gender didasarkan pada gen yang dihasilkan dari tekanan evolusioner berbeda pada keturunan wanita dan pria. Menurut teori ini, pada reproduksi memiliki beberapa implikasi yang menuntun pada evolusi perbedaan gender :
  1. Tekanan evolusioner dihubungkan dengan beburu, pria tanpa rasa takut yang dapat melempar senjata secara akurat lebih cenderung untuk bertahan hidup dengan kemampuan spasial yang baik. Kemampuan spasial merupakan dasar pada pria modern melakukan tes kemampuan matematika sedikit lebih baik.
  2. Seleksi evolusioner pada dominasi dan agresi, pria dapat bereproduksi hanya jika mereka dapat memperoleh jalan masuk ke wanita yang subur. Mereka harus lebih kuat, lebih dominan dan lebih agresif.
  3. Tekanan evolusioner yang diciptakan oleh perawatan anak, membersarkan anak lebih berhasil saat berada dalam kelompok yang cukup besar untuk mengusir predator yang mungkin membunuh anak mereka.
  4. Tekanan evolusioner yang diciptakan oleh perbedaan gender dalam investasi parental, karena wanita ancestral hamil dan mengasuh untuk masa yang lama dengan tiap anaknya, tingkat investasi mereka pada anak sangat tinggi dalam masa evolusioner. Pria cenderung memilih wanita lebih muda dan menarik karena kemudaan dan karakteristik wajah, pinggul, dan dada dihubungkan dengan kesehatan reproduktif dan kesuburan. Tingkat investasi parental pria pada tiap keturunan jauh lebih rendah dari wanita.
  5. Tekanan evolusioner dalam seleksi pasangan, menurut teori ini sementara pria berkompetisi untuk menyeleksi pasangan wanita.
Ø  Teori Peran Sosial pada Perbedaan Gender
Teori dimana kesempatan dan restriksi yang melekat dalam peranan sosial yang berbeda antara pria dan wanita menciptakan perbedaan gender psikologis. Perbedaan gender dalam perilaku diciptakan dari kesempatan, tantangan, pengalaman, dan restriksi yang berbeda yang peran sosial ciptakan untuk pria dan wanita. Perbedaan dalam status dan peran sosial menuntun pada pengalaman belajar sosial yang mengajarkan pria menjadi dominan, asertif (tegas) dan agresif dan mengajarkan wanita menjadi submisif (tunduk), kooperatif, suka bergaul.

Perkembangan Peran dan Identitas Gender
·                           Teori Psikoanalisa pada identitas gender
Sigmund Freud mengemukakan bahwa anak kecil biasanya mengambil sikap dan cara yang sama dengan orangtua yang berjenis kelamin sama dalam suatu proses yang disebut identifikasi.
Freud percaya bahwa anak ditakutkan oleh orangtua mereka yang penuh kuasa untuk menghindari mendapatkan masalah orangtua berseks sama adalah memakai perilaku orangtua.
Memenangkan restu seks yang berlainan. Anak melihat bahwa hubungan intim antara orangtua berseks sama keuntungan yang anak tak punya. Freud percaya bahwa anak secara tak sadar mengenal sebagian besar orangtua berseks sama untuk lebih dicintai daripada orangtua dengan seks berlainan.
·   Teori sosial learning pada identitas gender
               Albert Bandura mengemukakan bahwa anak mempelajari perilaku sesuai dengan gender mereka melalui observasi dari orang dewasa dan saudara kandung yang lebih tua dan melalui penguatan dan hukuman terhadap perilaku gender. Anak pada awalnya meniru perilaku pria dan wanita, tapi orangtua dan anggota dunia sosial mereka lainnya mereward (menghukum) mereka karena betingkah laku tidak sesuai dengan sex mereka.




Seksual Orientation
Heteroseksual ialah tertarik pada orang-orang dengan seks yang berbeda secara romantik dan seksual. Homoseksual ialah tertarik pada orang-orang dengan seks sama secara romantik dan seksual, seperti yang dibedakan dari heteroseksual. Pria yang homoseksual disebut gay, sementara wanita yang homoseksual disebut lesbian. Orang lain yang tertarik pada tingkatb bervariasi terhadap seks yang sama dan yang berbeda disebut orientasi biseksualitas.

Asal Usul Orientasi Seksual
Psikolog John Money telah menghipotesiskan bahwa sosial learning berperan dalam perkembangan homoseksualitas tapi dalam kombinasi faktor biologis yang mempengaruhi beberapa orang ke homoseksualitas.

Aspek Psikologis dan Biologis dalam Seksualitas
  1. Richard Von Kraff Ebings
Pandangannya kebanyakan negative, dan pekerjaannya kebanyakan tanpa konsep. Contohnya, dia percaya bahwa mastirbasi disebabkan oleh penyimpangan seksual dan merupakan akar dari masalah seksual.
  1. Henry Havelock Ellis
Beliau adalah orang pertama mendiskusikan secara ekstensif tentang peranan sosial dan budaya yang mempengaruhi pembentukan perilaku seksual manusia dan dia juga salah satu dari sekian banyak orang pertama yang mempelajari “homoseksual”.
  1. Alfred C Kinsey
Dia melakukan survey yang besar yang menginzinkan dia untuk mendiskripsikan berbagai aspek tentang perilaku seksual manusia termasuk jangkauan aktifitas sesksual itu sendiri.
  1. John Money of Jond Hopkins University
Dia terkenal akan ajarannya mengenai perkembangan seksual dan penelitian klasik mengenai peran gender.
  1. William Masters dan Virginia Johnson
Mereka memimpin sebuah studi laboratorium yang menggalai informasi dari para sukarelawan yang mereka observasi selama siklus respon seksual dari tahap excitement (keterbangkitan seksual) sampai tahap orgasme.

Siklus dari Response Seksual
v  Excitement Phase
Tahap awal dimana terjadi kontak fisik dan penis menjadi ereksi dan vagina menjadi lebih lebar.
v  Plateu Phase
Tingkat seksual lebih tinggi dimana kenikmatan ditahan untuk beberapa lama namun belum maximum.
v  Orgasmic Phase
Tingkat seksual siklus yang paling tinggi, dimana puncak kenikmatan diraih dan terjadi ejakulasi pada laki-laki.
v  Resolution Phase
Fase proses kembali ke kondisi semula, dimana setelah terjadi orgasme, akan terjadi relaksasi.

Motivasi Seksual
Persamaan antar Motivasi dan Seksual
Dengan motivasi primer yang lain :
v  Kontrol Hipotalamus
Seperti rasa lapar dan haus, motivasi seksualjuga dikontrol oleh hipotalamus.
v  Peranan Stimulus Eksternal
Seperti rasa lapar yang bisa distimulus lewat aroma masakan, motivasi seksual dapat dirangsang dari luar melalui perilaku romantis dari partner sexual.
v  Peranan Belajar
Seperti motivasi primer lainnya yang dapat dibentuk melalui peran belajar seperti apa, kapan, dan berapa banyak kita makan, peran belajar jika dapat memotivasi perilaku seksual.
v  Peranan Emosi
Seperti hasrat ingin makan, motivasi seksual sangat kuat dipengaruhi emosi.




Perbedaan dengan Motivasi Primer
v  Survival Value
Motivasi dasar/primer seperti lapar, haus, suhu merupakan syarat untuk bertahan hidup berbeda dengan motivasi seksual jika tidak terpenuhi kita masih tetap hidup.
v  Increase and Decrease in Arousal
Kita termotivasi untuk menurunkan keterbangkitan psikologis yang diakibatkan rasa lapar atau motif primer lainnya tetapi pada motivasi seksual melibatkan keduanya yaitu, meningkatkan dan menurunkan keterbangkitan seksual.
v  Role of Deprivation
Berbeda dengan rasa lapar dan haus kita biasa memprediksi kapan kita membutuhkannya, tetapi motivasi seksual waktunya tidak dapat ditentukan, kadang ingin kadang tidak.
v  Pengurangan Energi
Pada motivasi primer jika kita penuhi maka akan meningkatkan energi tubuh tetap, kebalikan dari itu pada motivasi seksual energi habis terpakai dalam memenuhinya.

Penyimpangan Seksual
               Atypical and Abnormal Sexual Behviour adalah praktek seksual yang berbeda dari yang normal dan terdiri atas :
v  Transvestism adalah praktek berpakaian yang salah dan berlawanan dengan sex-nya.
v  Transsexualism adalah sebuah kindisi dimana individu merasa terperangkap dalam tubuh sex yang berbeda.
v  Fetishism adalah pencapaian kenikmatan seksual diperoleh dari objek-objek tertentu atau yang spesifik.
v  Sexual Sadisme adalah praktek dimana kenikmatan seksual diperolehdengan menyakiti pasangannya terlebih dahulu.
v  Sexual Masochism adalah suatu kondisi dimana kenikmatan seksual diperoleh jika dia sudah menerima kesakitan terlebih dahulu.
v  Voyeroism adalah praktek sexual dimana kenikmatan diperoleh dengan hanya menonton bagian tubuh dari lawan jenis dalam keadaan telanjang atau sedang berhubungan.
v  Exhibitionism adalah praktek dimana kesenangan seksual diperoleh dengan menunjukkan organ-organ sex-nya pada orang lain.

Perilaku Seksual yang Dipaksa
v  RAPE
Merupakan aktivitas seksual dengan memaksakan hasratnya pada orang lain yang tidak menginginkannya. Hal ini menimbulkan gangguan yang dinamakan rape trauma syndrome yaitu efek dari pemerkosaan terhadap emosi, perilaku dan perasaan dari banyak korban jauh setelah pemerkosaan terjadi.
v  Sexual Abuse of Children
1.      Incent yaitu, hubungan seks antara orang yang berhubungan sedarah.
2.      Child Molestetion yaitu, perilaku seksualdengan seorang anak yang dibawah umur tanpa ataupun dengan paksaan.
v  Pedhopilia yaitu, penyimpangan psikoseksual dimana seorang laki-laki dewasa hanya tertarik gairah seksualnya pada anak-anak.

Sexual Dysfunction and Sexual Health
v  Sexual Dysfunction
Ketidakmampuan mencapai kesuksesan ataupun kenyamanan dalam aktofitas sexual yang normal. Gangguan beberapa fase dalam siklus seks.
v  Dysfunction pada harapan seksual
1.      Inhibited Sexual Desire yaitu, kondisi dimana sesorang mengharapkan sex tapi sangat jarang atau tidak sama sekali.
2.      Sexual Aversion Disorder yaitu, kondisi diman seseorang menghindari perilaku seksual dengan penuh ketakutan.
v  Dysfuction of Sexua Aurosal
1.      Female Sexual Aurosal Disorder yaitu, kondisi diman dorongan seksual tidak terjadi pada keadaan yang seharusnya khususnya pada wanita.
2.      Vaginismus yaitu, kondisi sex pada wanita tidak berfungsi dimana pengalaman individu tidak dengan suakrela, kontraksi pada dinding vagina membuat vagina terlalu sempit untuk menginjinkan penis masuk dengan nyaman.
3.      Dyspareunia yaitu, ketidakberfungsian sex disebabkan pengalaman sakit individu selama berhubungan seks.
4.      Male Sexual Aurosal Disorder yaitu, gangguan dimana dorongan seksual tidak terjadi seperti yang selayaknya terjadi pada laki-laki.
5.      Erectile Dysfuction yaitu, penis tidak dapat ereksi untuk dapat berhubungan dan masuk kedalam vagina.
v   Orgam Dysfunction
1.      Inibited Female Orgasm yaitu, seorang wanita tidak normal dalam sex dimana wanita tersebut tidak dapat mengalami orgasme.
2.      Premature Ejaculation yaitu, laki-laki yang mengalami ejakulasi dan mencapai orgasme terlalu dini.
3.      Retarde Ejaculation yaitu, kondisi dimana laki-laki tidak mampu mengalami ejakulasi meskipun dengan stimulasi sex yang kuat.

Masalah Kesehatan Berhubungan dengan Organ-organ Sexual
  1. Kanker pada Anatomi Sex, penting bagi sorang wanita untuk mengecek secara teratur akan kemungkinan kanker pada cervix, uterus, dan ovarium. Demikian juga pada laki-laki seperti kemungkinan kanker pada testes.
  2. Penyakit Sexual yang Menular
v  Gonorrhea dan Chilamydia, disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini. Pada pria penyakit ini menyebabkan kaluarnya cairan putih atau nanah dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat tersa berat atau tidak terasa sama sekali. Pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan dan dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini.
v  Herpes, disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan. Gejala ini timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair. Dalam 5-10 hari gejala hilang. Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat dan kadang-kadang sering wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi didalam -- MRS. V--.
v  Infeksi Jamur, disebabkan oleh jamur yang menyebabkan kegatalan bewarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat. Pada wanita akan keluar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal. Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur.
v  Syphilis, disebabkan oleh bakteria. Muncul antara 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tipe yang lebih tinggi. Pada mumnya tidak tersa sakit. Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan mentap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh, lecet-lecet ini akan hilang juga, danvirus akan menyerang bagian tubuh lain.
v  Vaginistis, infeksi pada --MRS. V-- yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari --MRS.V--yang berbau dan menimbulkan ketidaknyamanan. Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia).
v  Bisul pada alat kelamin, disebabkan oleh virus (virus human papilloma atau HPV). Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antar sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut. Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix. Bisul dapat disembuhkan, waniya harus menjalankan papsmear setiap kali berganti pasangan intim.
v  Kutu kelamin, Sangat kecil(1/8 inci), bewarna kelabu kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin.
v  Kutu dibawah kulit, mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih keci dan menetap dibawah kulit. Meneybabkan luka-luka kecil dan gatal diseluruh tubuh. Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh. Pakaian, seprei, dan handuk harus dicuci setelah pengibatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain tersebut.
v  AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)/HIV Disease, penyakit akibat hubungan intim yang menyebabkan tidak bekerjanya sistem kekebalan tubuh. Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah. Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan telah ditemukan. Disebarkan melalui hubungan intim dan pemakaina jarum suntik secara bersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar