Kondisi internal yang
mendorong, mengaktifkan dan mengarahkan pikiran perasaan dan perilaku manusia. Misalnya,
X mulai merasa lapar ketika ada iklan makanan di televisi, kemudian si X
teringat akan makanan yang ada di dalam lemari es nya dan bergegas
mengambilnya. Jika motivasi akan lapar tidak diaktifkannya, mungkin saja
motivasinya untuk sukses di akademik akan mengarahkannya ke arah yang berbeda
semisal membaca buku pelajaran. Jika tidak ada motif sama sekali untuk
diaktifkan, dia mungkin tidak melakukan apa-apa, hanya duduk saja atau
bermalas-malasan. Motivasi ada di tengah kehidupan kita. Motivasi dapat muncul
dan mengarahkan akan apa yang kita pikir, rasa dan lakukan.
Motivasi seperti rasa lapar
adalah motivasi yang berasal dari keadaan fisiologis internal dimana salah satu
faktor internal seperti kadar gula dalam darah memiliki kontribusi dalam
mengatur rasa lapar. Sedangkan motivasi untuk sukses adalah motivasi yang
berasal dari eksternal.
Motivasi sering dihubungkan
dengan emosi. Istilah emosi merujuk pada perasaan positif atau negatif sebagai
reaksi akan stimulus yang ada dan disertai dengan munculnya dorongan psikologis
dan berhubungan dengan perilaku. Misalnya, ketika kita merasa takut, kita akan
mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan perasaan ini pada umumnya akan tampak dalam perilaku kita. Motivasi dan
emosi saling berhubungan karena (a) bangkitnya emosi akan mengaktifkan perilaku
kita, sama seperti motivasi (b) motivasi
sering diikuti oleh emosi, misal motivasi untuk berhasil dalam suatu ujian
sering diikuti oleh rasa cemas dan (c) emosi pada umunya memiliki perangkat
motivasionalnya sendiri, misal ketika kita jatuh cinta, kita akan termotivasi
untuk selalu berada didekatnya.
Motivasi terbagi dua, yaitu :
- Primary Motives
Motif manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidup,
seperti kebutuhan akan makanan, air dan suhu udara yang menunjang kehidupan.
- Psychological Motives
Motif yang berhubungan dengan
kondisi individu dalam hal kesejahteraan, kebahagian, dsb (sesuatu yang tidak
berhubungan dengan kegiatan bertahan hidup).
- Primary Motives
- Homeostatis : Bilogical Thermostats
Mekanisme
internal dalam tubuh yang berusaha untuk terus menerus mempertahankan kondisi
yang seimbang, termasuk kondisi lapar dan haus.
- Hunger : The Regulation of Food Intake
Hypothalamus adalah bagian dari otak
yang berperan dalam mengontrol motivasi lapar. Di dalam tubuh manusia yang berhubungan dengan
lapar diatur oleh:
- Lateral hipothalamus: mengontrol rasa lapar
- Ventromedial hipothalamus: menghentikan
keinginan makan ketika suplai akan makanan telah mencukupi
- Paraventricular Nucleus: bagian dari
hipothalamus yang berfungsi mengatur
motivasi untuk makan (mengatur kuat tidaknya
selera makan dengan mengatur level glukose dalam darah)
Bagian dari hipothalamus ini
berfungsi mengatur rasa lapar dimana
dua menjadi petunjuk untuk rasa lapar setiap hari (lateral dan paraventricular),
sedangkan satu menjadi petujuk untuk mengatur berat tubuh (ventromedial satiety
center). Bagian ketiga dari hypothalamus yang memegang
peranan penting dalam mengatur rasa lapar adalah paraventricular nucleus.
Bagian ini berfungsi untuk meningkatkan dan menurunkan selera makan dengan
mengatur kadar glukosa dalam darah.
Informasi apa yang diberikan oleh ketiga hypothalamus
tersebut dalam mengatur rasa lapar? Pada dasarnya ada dua petunjuk yang
digunakan dalam mengatur rasa lapar dalam kehidupan sehari-hari, dan petunjuk
yang ketiga digunakan untuk mengatur berat badan.
·
Stomach
Contraction. Cannon dan Washburn yang kita bahas di awal chapter menjelaskan tentang peran stomach contraction. Rasa lapar dan isyarat lapar muncul
dari kontraksi lambung dimana akan mengirimkan sinyal ke lateral hipothalamus
dan kondisi kenyang akan mengaktifkan sistem ventromedial.
·
Blood-Sugar
Levels. Makanan diatur oleh sejumlah kadar gula dalam darah. Hipotalamus berisi
sejumlah neuron yang khusus secara langsung mendeteksi kadar glukosa dalam
aliran darah tetapi dua organ lainnya memberikan sejumlah informasi ke
hipotalamus. Hati yang merupakan tempat penyimpanan gula mendeteksi kadar
glukosa dalam darah dan duodenum mendeteksi kadar gula dalam makanan yang baru
saja dimakan. Kedua organ tersebut mengirim pesan kimiawi ke paraventricular
nucleus pada hipotalamus yang berperan pada saat makan dan berhenti makan.
Kadar glukosa darah merupakan
mekanisme kunci dalam mengontrol rasa lapar dalam jangka waktu yang pendek. Ada
hal penting untuk dimengerti mengenai kadar glukosa darah dan rasa lapar.
Ketika makan, ada sekitar beberapa menit makanan akan dicerna dan masuk ke
aliran darah menjadi bentuk glukosa. Jika kamu makan mengunyah secara pelan,
otak akan punya cukup waktu untuk mendeteksi kadar glukosa dalam darah dan
membuat kamu merasa kenyang. Dengan kata lain, semakin cepat kamu makan,
semakin banyak kamu akan makan sebelum kamu merasa kenyang.
·
Body Fat
Levels. Pemeliharaan jangka panjang terhadap rasa lapar adalah kemampuan
hipothalamus untuk mengkontrol kadar lemak dalam tubuh. Penelitian baru-baru
ini menyatakan bahwa sel lemak yang ada di pinggang, pinggul mengeluarkan
leptin ke aliran darah. Semakin banyak lemak yang ada di sel lemak maka semakin
banyak leptin yang akan dikeluarkan. Ketika sirkulasi leptin mencapai
hipotalamus, struktur yang ada di dalam dan sekitar ventromedial hipotalamus
akan mendeteksinya. Hal ini menyebabkan hipotalamus bereaksi dalam tiga cara
untuk mengontrol berat badan. Pertama : pusat ventromedial satiety mengirim pesan langsung untuk berhenti makan.
Kedua : hal itu menandakan bahwa paraventricular
nucleus mengontrol rasa lapar dengan mengatur kadar gula dalam darah.
Ketiga : tindakan yang dilakukan oleh pusat ventromedial
satiety untuk mengontrol berat badan dalam respon terhadap leptin juga
ditemukan. Ketika level leptin tinggi, ventromedial hipotalamus mengaktifkan
system saraf simpatetik membuat lemak menjadi lebih cepat terbakar dalam bentuk
panas.
Body Weight And The “Set Point”
Peningkatan
lemak dalam tubuh tidak hanya mengurangi nafsu makan tetapi juga meningkatkan
metabolisme dalam sel yang menyimpan lemak. Metabolisme mengacu pada tingkatan
dimana sel menggunakan energi. Sistem sinyal ini bekerja berbeda pada setiap orang
yang menentukan kapan ventromedial hipotalamus akan mengambil tindakan untuk mengurangi rasa
lapar dan meningkatkan metabolisme. The
“set point” adalah point dimana menset thermostat yang ada dalam tubuh
untuk mengontrol panas tubuh tetapi juga ditentukan oleh tingkat metabolisme
sel.
Spesific Hunger
Apakah kamu pernah menginginkan
makanan-makanan tertentu? Tidakkah kamu sadar jika tubuhmu memberitahu sesuatu
bahwa kamu butuh nutrisi? Hewan yang diteliti secara eksperimen membutuhkan
protein, vitamin dan lemak yang cenderung akan membutuhkan banyak jenis makanan
yang mengandung elemen tersebut. Karen proses makan pada manusia sangat
dipengaruhi oleh proses belajar dan factor psikologis, maka belum diketahui secara
pasti apakah manusia sebaik tikus dalam mendengar nutrisi apa yang dibutuhkan
oleh tubuh.
Psychological Factors in Hunger
Meskipun
rasa lapar merupakan motif yang didasarkan kebutuhan biologis, factor
psikologis juga berperan penting dalam pengaturan food intake. Melalui proses belajar dan proses pematangan, kita
beralih dari minum susu saat anak-anak dan setelah dewasa menyukai makanan
kesukaaan yang berbeda. Proses belajar berperan penting dalam menentukan apa
yang kita makan, kapan kita makan dan berapa banyak makanan yang kita makan.
Emosi
juga berperan penting. Orang yang cemas akan lebih sering makan dan orang yang
depresi akan kehilangan rasa laparnya untuk beberapa periode waktu tertentu.
Ironisnya individu yang depresi setelah memulai regime baru untuk makanan sehat dan latihan akan hilang harapan
untuk melanjutkan.
Kemungkinan
faktor psikologis yang menjadi masalah dalam mengontrol rasa lapar adalah incentives. Incentives adalah faktor eksternal yang membangkitkan motif
individu. Incentives mempunyai efek
melalui mekanisme otak yang mengatur aspek biologis dari rasa lapar. Aroma
makanan menyebabkan neuron ke hipotalamus meningkat apalagi jika itu merupakan
makanan kesukaaan dan aroma makanan akan mengacu pada pelepasan insulin yang
menstimulasi lapar yaitu dengan menyebabkan kadar gula dalam darah turun.
- Thirst : Regulation
of Water Intake
Selain
kita harus mengontrol asupan makanan untuk bertahan hidup, kita juga harus
mengatur asupan air. Apa mekanisme homeostatik yang terlibat dalam haus?. Sebenarnya, terdapat
beberapa mekanisme-mekanisme, seperti dalam halnya rasa lapar; juga seperti
lapar, pusat pengaturan haus ada di dalam hipotalamus.
Biological
Regulation of Thirst
Drink system dan
stop drinking system diatur oleh
bagian hipotalamus yang
berbeda. Pusat pengaturan rasa haus dan
rasa lapar berada di daerah yang sama, tetapi berkerja terpisah dengan
menggunakan neurotransmitter yang berbeda. Hipotalamus
menggunakan tiga isyarat utama dalam mengatur rasa haus:
·
Mulut yang kering.
Keringnya mulut adalah isyarat haus paling sadar. Pada tahun 1920an, seorang
biologis, Walter Cannon, meneliti peranan mulut kering dalam rasa haus, dengan
subjek penelitian adalah dirinya sendiri. Setelah minum air yang banyak untuk
memastikan dia tidak haus, dia menyuntik dirinya dengan obat yang menghentikan
pengeluaran saliva. Dia merasa haus dengan cepat. Setelah itu, dia menyuntik
mulutnya dengan local anesthetic yang
menghalangi semua sensasi dari mulutnya. Ini menghilangkan sensasi haus dengan
cepat. Cannon menyimpulkan bahwa mulut yang kering adalah isyarat yang mengarah
sensasi haus, tetapi dia hanya benar sebagian. Kita tahu bahwa faktor-faktor
lain memainkan peran yang lebih penting sekarang.
·
Tingkat sel cairan.
Ketika jumlah air di dalam tubuh berkurang, konsentrasi garam dalam cairan tubuh
meningkat. Berkurangnya jumlah cairan tubuh akan meningkatkan produksi
konsentrasi sodium yang mampu untuk menarik air keluar dari sel dan
mengeringkannya. Ini terjadi pada sel di seluruh tubuh, tetapi ketika sel
tertentu di drink centre dalam
hypothalamus mengering dan mengerut, mereka mengirim pesan-pesan untuk
mengoreksi kejadian.
·
Jumlah volume darah.
Ketika volume air dalam tubuh berkurang, volume darah-dimana tersusun dengan
air-akan berkurang juga. Volume darah yang berkurang pertama kali dirasakan
oleh ginjal. Ginjal bereaksi dalam dua cara. Pertama, ginjal membuat pembuluh
nadi berkontraksi untuk menyimbangi darah yang berkurang. Kedua, dalam tahap
kimia, ginjal menciptakan substansi angiotensin
dalam darah. Ketika angiotensin mencapai
hypothalamus, drink center mengirim
pesan rasa haus ke cerebral cortex, dimana mengarahkan kita untuk mencari air.
Psychological
Factors in Thirst
Faktor psikologis juga memainkan peran dalam mengatur minum, walaupun
peran ini tidak sebesar rasa lapar. Ketika kita melihat segelas bir, bisa saja
mengaktifkan sensasi haus seseorang yang sebelumnya tidak haus. Stres dan emosi
memiliki sedikit efek dalam minum jika dibandingkan dengan makan, kecuali
minuman itu mengandung alkohol atau stimultan, yang mengubah suasana hati kita.
- Psychological Motives
Psychological motives adalah
dorongan atau motivasi yang berhubungan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan
individu, tetapi tidak untuk bertahan hidup.
Ini lebih dari sekedar primary
motives, dimana derajat dari psychological motives sangat berubah
dipengaruhi oleh pengalaman. Setiap orang memiliki psychological motive, ada yang terlihat dari bawaan lahir namun ada
juga yang dipelajari. Dimana psychological motives terdiri atas tiga
jenis yaitu: kebutuhan akan stimulus baru, kebutuhan akan afiliasi dengan orang
lain, dan kebutuhan akan prestasi.
- Stimulus motivation: seeking novel
stimulation
Banyak orang yang mudah bosan jika hanya ada seikit stimulasi atau jika
stimulusnya tidak berubah. Kita dan hewan memiliki motivasi dari dalam diri
untuk mencari stimulus baru. Contohnya
adalah ketika ada seekor tikus dimasukkan kedalam kotak berbentuk T dimana di
satu sisi berwarna abu dan bergaris-garis dan disisi lain dan disisi lain
berwarna abu dan tidak bergaris. Tikus awalnya akan memilih jalan yang ada
garisnya namun kemudian ia akan berjalan ke lorong yang tidak bergaris karena
ingin tahu (Dember,1965).
Optimal arousal theory
Kita terkadang merasa bosan dengan sedikit stimulus yang ada. Dengan
sedikitnya stimulus yang ada maka orang
akan terdorong untuk mencari banyak stimulus, namun banyak juga stimulus yang
tidak menyenangkan buat kita. Oleh karena itu, hal ini mendorong kita untuk
menurunkan tingkat stimulusnya.
Contohnya kita sedang duduk diam ingin mencari stimulus baru maka kita
mendengarkan music, ternyata saluran yang kita pilih adalah rock yang tidak
disukai. Maka kita akan mengganti saluran tersebut untuk mengurangi perasaan
tidak menyenangkan tersebut. Optimal
level of arousal adalah tingkat stimulus yang diperlukan individu untuk
merasa nyaman, dapat dicapai dengan meningkatkan atau menurunkan stimulusnya.
Arousal and performance :The
Yerkes-Dodson Law
Hukum yang membagi kefektifan performansi lebih disukai ketika
tingkat arousal sesuai atau tepat dengan aktivitasnya. Ketika arousal
rendah maka performansi juga akan tidakmencukupi atau rendah. Namun,jika begitu
tinggi maka perfomansi akan menjadi terganggu atau tidak teratur. Idealnya
ilevel of arousalnya itu berbeda tergantung jenis performasinya.
- Affiliation Motivation
Kita cenderung menikmati saat-saat
dimana kita sedang bersama dengan teman-teman kita. Dan kita akan merasa
kesepian bila kita tidak punya teman. Itu karena kita adalah makhluk sosial,
yang perlu berinteraksi dengan orang lain. Dan hal inilah yang disebut sebagai motive for affiliation atau motivasi
untuk sebuah hubungan. Motive for
affiliation merupakan kebutuhan untuk bersama dengan orang lain dan juga
untuk menjalin sebuah hubungan pribadi. Kebutuhan akan sebuah hubungan ini
dijumpai hampir pada seluruh manusia yang normal.
Ada dua teori yang menjelaskan tentang teori ini, yaitu:
- Motivasi afiliasi merupakan kebutuhan yang
dibawa sejak lahir yang didasarkan pada
seleksi alami.
- Motivasi afiliasi dipelajari sepanjang pengalaman hidup
manusia.
3. Achievement Motivation
Achievement motivation merupakan
kebutuhan psikologis manusia untuk mencapai suatu kesuksesan atau keberhasilan,
baik itu keberhasilan di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam lingkup kehidupan
lainnya. Mengingat bahwa motivasi itu bekerja dan mengarahkan tingkah
laku. Elliot and Church membedakan 3 unsur penting dalam motivasi untuk bangun tidur, pergi sekolah,
menaruh perhatian, membuat catatan, bertanya, dan bahkan mengesampingkan
aktivitas lain untuk dapat belajar untuk ujian, yaitu :
·
Mastery
Goal. Orang-orang dengan tujuan kekuasaan yang tinggi pada dasarnya
termotivasi untuk mempelajari hal-hal yang menarik dan informasi baru yang
penting. Mereka menikmati pelajaran-pelajaran yang menantang jika itu dapat
membantu mereka menguasai informasi baru. Bahkan, mereka akan merasa kecewa
dengan pelajaran-pelajaran yang relatif mudah, dimana mereka mendapatkan nilai
yang bagus namun sedikit yang mereka pelajari.
·
Performance-approach
goals. Orang dengan tujuan pendekatan performa yang tinggi termotivasi
untuk bekerja keras untuk memperoleh nilai yang lebih baik daripada siswa
lainnya dengan tujuan mendapatkan penghormatan dari yang lain.
·
Performance-avoidance
goals. Orang dengan tujuan penghindaran performa yang tinggi termotivasi
untuk bekerja keras untuk menghindari penilaian yang buruk dan kelihatan tidak
pintar dari yang lainnya.
- Jjjj
- Jjj
- Maslow’s Hierarcy of Motives
Buat apa seorang mahasiswa begadang malam menyelesaikan sekripsinya? Buat
apa guru mengajar murid-muridnya? Buat apa seorang manager bekerja di
kantornya? Benarkah hanya untuk mencari penghasilan material? Kepuasan batin?
Memenuhi kebutuhan fisik dan mental yang tiada pernah terpuaskan? Ataukah
sebuah kewajiban ibadah yang harus dilaksanakan sebagai mahluk Tuhan?
Abraham Harold Maslow, adalah sulung dari tujuh bersaudara yang lahir
dari imigran Yahudi Rusia lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Maslow
menjadi seorang psikolog besar yang mencoba menemukan dan menawarkan jawaban
sistematis atas pertanyaan tersebut melalui teorinya yang tersohor, yakni teori
hirarki kebutuhan (hierarchy of needs).
Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun
secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang
paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling bawah terpenuhi maka
akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Kebutuhan utama individu dapat dipenuhi dengan urutan tertentu, yaitu :
·
Biological. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan makanan, minuman, oksigen dan sex.
Kebutuhan kebutuhan biologis adalah potensi yang paling mendasar dan besar bagi
semua pemenuhan kebutuhan di atasnya.
·
Safety. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
akan rasa aman, perlindungan, keseimbangan, kebebasan dari ancaman, dan
kebutuhan akan keteraturan. Kebutuhan terhadap hukum, aturan dan struktur juga
menjadi bagian dari safety need ini.
·
Love and Belongingness. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan kasih
sayang, kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain, dorongan untuk bersahabat,
keinginan untuk memiliki pasangan dan keturunan, dan keinginan untuk melekat
pada sebuah keluarga, club, lingkungan bertetangga ataupun berbangsa. Kebutuhan
ini juga mencakup sejumlah aspek dan hubungan antar-pribadi, seperti kebutuhan
untuk memberi dan menerima cinta.
·
Self-Esteem. Kebutuhan ini meliputi penghargaan diri, keyakinan, kompetisi, dan
pengetahuan bahwa orang lain memandang mereka dengan perasaan menghargai. Harga
diri didasarkan pada kompetisi yang nyata dan bukan sekedar opini orang lain.
·
Self
Actualization. Self Actualization
merupakan kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan untuk dihormati atau dihargai, mendapatkan kepuasan diri dan
menyadari potensinya, beberapa kebutuhan sebagai kebutuhan akan nama baik,
keberhasilan dan menghormati diri sendiri.
Kebutuhan kebutuhan tersebut tersusun dalam pemunculannya dari yang
terendah kepada yang tertinggi, dimulai dengan kebutuhan biologis dan diakhiri
dengan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan biologis harus dipuaskan terlebih
dahulu sebelum kita dapat memuaskan kebutuhan lain ; kebutuhan keselamatan
hadir sebelum kebutuhan kebutuhan yang lebih tinggi pada hierarki tersebut.
Misalnya, seorang lelaki yang lapar, pikirannya dipenuhi dengan cara untuk
mendapatkan makanan. Dia bahkan tidak pernah khawatir kalau besok makanannya
datang dari mana (safety need) ; ia
hanya memikirkan atau menghitung makanan untuk hari ini. Tetapi pada suatu saat
ia memastikan untuk makan hari ini, ia mulai mengkhawatirkan kebutuhan akan
keselamatannya dan mulai mencari kebutuhan kebutuhan biologisnya.
Studi kasus :
MILAN, SELASA — Usai sudah gonjang-ganjing
kepindahan Kaka ke Manchester City. Pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi,
menegaskan, Kaka tidak akan pindah dan tetap di Milan.
Sampai Senin (19/1) kemarin, Milanisti mendesak agar "I
Rossoneri" tak menjual ikon klub tersebut. Desakan tifosi ini berhasil,
Berlusconi memutuskan untuk tetap mempertahankan gelandang 26 tahun itu di San
Siro.
"Kaka masih dan tetap di Milan," kata Berlusconi
kepada Sky Sports TV.
Berlusconi pernah menyatakan, Kaka berhak mendapatkan gaji
lebih besar di City. Karena itu, ia rela melepas Kaka jika pemain tersebut mau
pindah. Namun, desakan suporter mengubah segalanya. Berlusconi melihat bahwa
Kaka tidak tergiur oleh uang besar yang ditawarkan City. Kaka lebih mencintai
Milan dan pendukungnya ketimbang iming-iming uang.
"Ia menyatakan keluar dari bursa melalui keputusan ini
untuk tetap loyal dengan kontraknya bersama Milan. Sebuah kontrak
ditandatangani di atas kertas dan dibubuhi stempel, tapi kini kami memastikan,
kontrak itu telah ditandatangani dengan hati," tegas Berlusconi. "Itu
mengakhiri cerita ini. Saya sangat senang telah mempertahankan Kaka di
Milan."
Dengan berhentinya pembelian City, klub kaya raya Inggris
itu kini harus mencari pemain lain sekaliber Kaka. Ketua Eksekutif City, Gary
Cook, menegaskan, klub sudah berjanji kepada penggemar untuk membeli pemain
kelas dunia. Karena itu, mereka akan tetap memburu pemain lain berkualitas
dunia. (AP)
Pembahasan
kasus :
Berdasarkan kasus
di atas, bila dikaitkan dengan teori motivasi, kami menyimpulkan bahwa
kasus di atas termasuk ke dalam motivasi intrinsik. Motivasi intrinsiknya
adalah Kaka sudah merasa nyaman di klub Milan-nya. Dan ia bertahan di klub
tersebut bukan karena adanya pendapatan yang lebih tinggi di klub lain melainkan
ia telah mencintai klub Milan dan para penggemarnya.
DAFTAR PUSTAKA
King, Laura A.
2010. Psikologi Umum ; Sebuah Pandangan
Apresiatif. Jakarta : Salemba Humanika.
Lahey, Benjamin B. 2007. Psychology ; An Introduction 9th ed. New York : Mc-Graw Hill.